Rabu, 07 September 2022

PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN PENYEBARAN KUESIONER UNTUK PENGUMPULANA DATA FAKTOR RESIKO STUNTING DAN ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAAN STUNTING DI DESA KEMANTAN KEBALAI

 PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN PENYEBARAN KUESIONER UNTUK  PENGUMPULANA DATA FAKTOR RESIKO STUNTING DAN ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAAN STUNTING DI DESA KEMANTAN KEBALAI

Kemantan Kebalai, 8 September 2022

Penulis : Septi Eka Putri

    Salah satu isu gizi balita terbesar di tingkat nasional maupun Global adalah Stunting.  WHO memperkirakan sebanyak  149,2 juta anak umur dibawah 5 tahun mengalami stunting yang menyebabkan kematian anak sebesar 14-17%. Kemudian, ditetapkan lokasi khusus (Lokus) Stunting oleh Bupati khususnya daerah Kabupaten Kerinci, salah satu desa yang termasuk Lokus Stunting adalah Desa Kemantan Kebalai, Kec.Air Hangat Timur. Sebagai tindak lanjut,  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selaku koordinator  pelaksana percepatan penurunan stunting  bekerja sama dengan  Forum Rektor  Indonesia (FRI) untuk program pendampingan Perguruan Tinggi pada pemerintah daerah  dalam percepatan penurunan Stunting. Oleh karena itu, mahasiswa Praktek Belajar Lapangan (PBL) Universitas Jambi melakukan penyebaran kuesioner dari BKKBN Provinsi Jambi mengenai Faktor Resiko dan analisis potensi perubahan perilaku pencegahan stunting. 

    Kuesioner pertama, mengenai faktor resiko stunting yang mencakup, karakteristik responden, asi eksklusif, morbiditas, Food Frequency Quistionnaire, Karakteristik Ibu, Perilaku Higienis, Perilaku tentang Stunting, Sanitasi Lingkungan, Akses Fasilitas Kesehatan, Antropometri, Keaktifan BKB, Keaktifan Posyandu, Kursus Calon Pengantin dan keterlibatan pihak pemerintahan. Sedangkan kuesioner kedua mengenai, Analisis potensi perubahan perilaku pencegahan stunting yang mencakup identitas responden, aktifitas fisik, morbiditas, personal Hygiene, Pengetahuan, perilaku konsumsi tablet tambah darah, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan konsumsi peningkatan zat besi, gejala anemia, dukungan keluarga, akses dan kontak dengan media, Food Frequency Quistionnaire, dan antropometri responden.

    Pada kuesioner pertama ditujukan untuk Ibu Balita yang berjumlah 33 orang, sedangkan kuesioner kedua ditujukan untuk Wanita Usia Subur (WUS) dan Remaja wanita usia 15-19 tahun yang belum menikah berjumlah 35 orang Penyebaran kuesioner,wawancara, dan pengukuran antropometri berjalan selama 3 hari sejak tanggal 2,3, dan 8 September 2022.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBUATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK DESA KEMANTAN KEBALAI

  PEMBUATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK DESA KEMANTAN KEBALAI Kemantan Kebalai, 7 Oktober 2022 Penulis : Nuralifah Maulidya Istiqomah...